Selamat Pagi Urbaz (komik review)

Komik ini merupakan sebuah komik karya Beng Rahadian yang diterbitkan oleh Terrant Books. Pada awalnya, setau saya, komik ini dicetak dan di edarkan dalam format xeroxed alias fotokopian, sebelum akhirnya di cetak oleh penerbit ini.

Di dalam komik ini sendiri terdapat dua cerita, yakni selamat pagi Urbaz dan Benda Terbang. Selamat Pagi Urbaz bercerita tentang pengalaman seorang gadis bernama Kirin, dalam perjalanannya di Yogyakarta. Dalam perjalanannya itu ia bertemu dengan Joko Bodhang, seorang pemuda yang kemudian bercerita tentang banyak hal, pendidikan, kebudayaan, dll. Perjumpaan yang misterius tersebut membuat Kirin penasaran untuk berjumpa kembali. Ia mencari kesana kemari di Jogja, dan mendapatkan kenyataan bahwa Bodhang sbenarnya telah meninggal dunia akibat keracunan saat meminum minuman keras.

Cerita kedua berjudul Benda terbang, yang menurut  Beng diangkat dari pengalamannya sewaktu Kuliah Kerja Nyata di Gunung Kidul, Yogyakarta. Kisah ini berjalan dalam korespondensi antara 2 orang, Ahmad dan Neng, yang diceritakan dari sudut pandang orang pertama, Neng, si aku dalam komik ini.

Dengan alur mundur, semua kisah yang dikisahkan merupakan pengalaman masa lalu yang di tulis dalam surat surat Ahmad kepada Neng.Cerita tentang hal hal misterius yang terjadi di sebuah desa kecil di Gunung Kidul Yogyakarta, pada masa reformasi, yang erat kaitannya dengan adanya seorang aktivis di desa itu, Gombloh. Gombloh sendiri sedang patah hati hati karena Tri, wanita yang di cintainya, akan menikah dengan pria lain. Keadaan itu dimanfaatkan oleh orang orang yang ingin melenyapkan Gombloh dengan menyebarkan isu isu yang tidak benar tentang dirinya. Gombloh kemudian meninggalkan desa, bergabung dengan sebuah kelompok aktivis di Jakarta. Cerita session 1 berakhir. Cerita session 2 berkisah tentang kehidupan pribadi Neng, yang terlibat cinta segitiga antara dirinya, Ahmad, dan Decky.

Komik ini menurut saya memiliki alur cerita yang baik, dramatis, dan sedikit romantis, sehingga menarik untuk dibaca. Gaya gambarnya juga keren, menjadi nilai plus bagi komik ini dari segi visual.

Meski ini komik lama, sekitar tahun 2000an, yang pasti gak boleh dilewatkan kalau anda benar benar pecinta komik Indonesia.

Comments

Popular posts from this blog

Sedikit Catatan Soal Penerbitan Munnu: Bocah dari Kashmir

Buku Buku Kaum Pecinta Alam

Resensi Film: Main Kayu ( Dokumenter tentang Ketidak adilan Kehutanan di Jawa)