American History X

"No one is born hating another person because of the color of his skin, or is backgroung, or his religion. People must learn to hate, and if they can learn to hate, they can be taught to love, for love comes naturaturally to the human heart than its opposite." ( Nelson Mandela )

Sebagai manusia, apapun rasnya, kita setara. Sejarah menunjukkan kelamnya kehidupan dimana rasisme terjadi di berbagai belahan dunia. Ketidakadilan, disitulah masalahnya. Dan film yang rilis tahun 1998 ini mengambil tema rasime tersebut dalam kisah  Vinyard bersaudara, Derek dan Daniel Vinyard.

Daniel Vinyard a.k.a Danny, adalah seorang anggota geng neo-nazi skinhead rasis di Los Angeles di U.S.A. Memang tak semua skinhead mengusung rasisme, sebagian lebih menjadikan skinhead sebagai sesuatu untuk bersenang senang dalam musik dan fashion (tonton juga This Is England dan Skinhead Attitude, beberapa film tentang skinhead). Dalam film ini dikisahkan Danny menjadi seorang anggota geng karena terinspirasi oleh kakaknya, Derek, seorang pentolan geng skinhead yang dipenjara karena membunuh dua orang kulit hitam.

Danny yang ditinggal mati sang ayah yang terbunuh oleh kulit hitam, sebenarnya tak mengambil rasime ini sebagai sebuah jalan hidup. Semata mata murni ia mengikuti jejak abangnya, dan doktrin dari kawan kawan di geng. Ketika sang kakak keluar dari penjara, Danny kaget karena kakaknya berubah. Kehidupan penjara yang keras dan pahit yang dialamai Derek, membuatnya tak lagi menganggap skinhead rasis sebagai sebuah jalan keluar. Derek yang memiliki nama besar di geng tersebut, memilih untuk keluar dan mengajak Danny untuk meninggalkan rasisme yang kini dianggapnya sebagai omong kosong tersebut.

Tapi sial, Danny terlanjur punya musuh, meski ia sebenarnya tak berniat untuk menjadikan seorang kulit hitam nakal di sekolahnya menjadi seorang musuh. dan peristiwa naas itu pun terjadi, Danny ditembak mati di toilet sekolah oleh seorang siswa kulit hitam, persis setelah ia menulis sebuah paper tentang ia dan Derek yang telah meninggalkan rasisme. Danny yang malang itu mati, dan Derek yang menyesali apa yang pernah dia lakukan.

Ini adalah sebuah kisah sedih tentang rasisme di U.S.A. Tak ada yang bisa diharapkan dari permusuhan dan kekerasan, karena ia akan selalu membawa dendam dendam yang tak berakhir, bahkan disaat kau mungkin telah meninggalkannya.

****

Film ini kutonton lagi setelah kematian Nelson Mandela (06 Desember 2013), dunia berduka untuknya. (Chandra Agusta, Desember 2013)

Danny

Danny dan Derek beberapa saat setelah sebuah pesta skinhead

Kehidupan penjara yang mengubah pandangan Derek

Derek dan geng

Comments

Popular posts from this blog

Sedikit Catatan Soal Penerbitan Munnu: Bocah dari Kashmir

Buku Buku Kaum Pecinta Alam

Resensi Film: Main Kayu ( Dokumenter tentang Ketidak adilan Kehutanan di Jawa)