Dalam susunan alfabet, jangan berharap yang bukan bukan. Apa yang ada di dalam teks biarlah tinggal dan terbenam di dalam teks.
Entah Apa Maksudnya, Fotokomik dan Curhat-curhatan
Get link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Other Apps
Dijual, sebuah fotokomik dan curhat-curhatan, bikinan sendiri. Dijamin sedih dan mengharukan. 58 halam hitam putih ukuran A5. Rp 20.000, saja. Untuk pemesanan hubungi
Twitter : @pemudabelati
Facebook: Pemuda Gerbong Belakang
Email: gerbongbelakang@gmail.com
Whatsapp/SMS: 085725383854 (No Call Please)
Waktu merayakan terbitnya Tibet , komik bikinan Mark Hendriks yang kami terbitkan di akhir 2020 lalu, Caca, penerjemah Tibet meminjamiku komik berjudul Munnu: A Boy from Kashmir bikinan komikus asal Kashmir bernama Malik Sajad. Dia bilang dengan nada serius: “ lu harus baca komik ini!”. Aku, tentu saja tiada akan pernah menolak tawaran untuk dipinjamkan sebuah komik. Tiada sangka bahwa apa yang kubaca itu kemudian membuatku tercekat. Komik yang boleh dikata ialah autobiokomik ini begitu kelam. Ianya mengisahkan kehidupan seorang bocah bernama Munnu —yang ialah representasi daripada Malik Sajad sendiri, di Kashmir, kampung halamannya, sebuah wilayah yang mengalami konflik berkepanjangan. Seorang bocah kecil yang polos terpaksa menjalani hidup yang keras. Kerusuhan dan kematian bukan hanya berita, tapi pengalaman sehari-hari. Sekolah yang dibubarkan, terkena gas air mata saat diajak berdemo membebaskan kepala sekolah yang ditahan tentara, razia² di rumah-rumah warga, kematian tetangga
“Kamu adalah apa yang kamu baca” . Nampaknya sangat berlebihan, tapi kutipan itu cukup memberikan penjelasan betapa penting dan berpengaruhnya sebuah buku hingga bisa mengubah para pembacanya, atau merepresentasikan pembacanya. Berbagai tema diangkat dalam sebuah buku, tak terkecuali tema tema kaum pecinta alam. Teknik teknik dan teori petualangan alam bebas, biografi dan kisah perjalanan, dan juga fiksi fiksi bertema kegiatan alam bebas ditulis dalam sebuah buku yang menarik untuk dibaca sebagai penambah wawasan, inspirasi, dan hiburan. Sebagai pecinta alam, beberapa judul buku dibawah ini tentu tak boleh dilewatkan. Mountainering: Freedom Of The Hills Siapa tak kenal buku ini? Buku yang berisi teknik teknik pendakian gunung ini merupakan buku tentang pendakian gunung paling terkenal. Sebagian pendaki gunung bahkan mengatakan bahwa buku ini adalah “the bible of mountaineer”. Ya, kitab suci para pendaki gunung. Tak berlebihan, karena buku ini memang berisi tek
Jika ingin melihat sudut pandang lain dari pengelolaan kehutanan yang diajarkan di kelas kelas atau di buku buku teks, cobalah tonton film ini. Main Kayu, film berdurasi 55 menit bikinan Lidah Tani ini menceritakan tentang pahitnya kehidupan para petani dan masyarakat desa di pinggiran hutan hutan jati di Jawa. Dalam film ini digambarkan betapa ketidakadilan atas hak pemanfaatan hutan jati tersebut datang tak putus putusnya sejak penjajahan Belanda hingga sekarang.VOC lah yang pertama kali mengeksploitasi hutan hutan tersebut dan menjadikan masyarakat desa hutan menjadi budak.Masyarakat desa hutan yang memanfaatkan hutan tersebut sejak zaman nenek moyang mereka dilarang untuk mengambil kayu kayu dari hutan. Keadaan itu terus berlanjut hingga sekarang, atau setidaknya ketika film ini dibuat, dimana rakyat yang mengambil hutan milik mereka sendiri dianggap sebagai maling oleh pengelola hutan yang mendapat legitimasi dari negara. Kekerasan fisik terhadap masyarakat
Comments
Post a Comment