Hujanologi, sebuah laporan lapangan.

Hujan deras mengguyurkota saat saya (dan pacar) akhirnya berhasil sampai di Indiecology, sebuah kafe kecil di bilangan Sagan, Yogyakarta. Sepertinya hujan tersebut memang menjadi bagian dari acara  yang kami tuju, sebuah pameran komik bertajuk Hujanologi.

Hujanologi, memang bukan pameran komik besar (apalagi jika dibandingkan dengan Jakarta Toys and Comics Fair yang juga sedang berlangsung). Saya bahkan hampir tidak mengetahui adanya acara ini, kalau saja tidak diberitahu mbak pacar bahwa sedang ada pameran komik di kota ini.Pameran ini diinisiasi oleh DISKO, sebuah UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) komik di kampus ISI, yang sekaligus merupakan acara peluncuran sebuah antologi komik berjudul "Antologi Hujan".

Well, setelah menikmati ruang display di bagian depan kafe, yang berisi beberapa komik lokal, gantungan gantungan foto atau apalah, pigura pigura isi komik, payung, dan jas hujan (ya,,jas hujan),  saya menuju bagian belakang, yang rupanya akan menjadi tempat diadakannya bincang bincang kecil tentang komik. Ngobrol basa basi, dan...tadaaaa...berpindah duit di dompet saya berganti 2 buah komik: Antologi Hujan dari DISKO & Kobis (Komik Berbisa) dari Tigerfish.

Sebenarnya saya tertarik untuk ikut ngobrol ngobrol tentang komik bersama mereka, tapi saya punya prioritas yang lain, jadilah saya memilih bagian lain dari kafe untuk memesan kopi dan berbicara tentang asmara bla bla bla, sembari mendengarkan sedikit sedikit obrolan mereka yang terdengar cukup keras, sampai akhirnya band ditutup dengan penampilan Tigerfish. Penampilan sebagai sebuah band. Ternyata Tigerfish adalah band yang mengeluarkan komik. Dan perlu diketahui bahwa disampul komik Kobis tertulis "read and listen" tapi saya tidak mendapatkan media apapun yang bisa didengarkan dalam komik tersebut. Apakah saya telah tertipu? Ataukah saya harus mendengarkan suara suara alam di sekitar saya? Apakah saya perlu mengadu ke YLKI?

Oke, lupakan. Lain kali akan saya tuliskan review tentang kedua komik yang tadi sudah saya sebutkan. Kalau ingat.








Comments

Popular posts from this blog

Sedikit Catatan Soal Penerbitan Munnu: Bocah dari Kashmir

Buku Buku Kaum Pecinta Alam

Resensi Film: Main Kayu ( Dokumenter tentang Ketidak adilan Kehutanan di Jawa)