BOTOL - ETGAR KERET

Dua orang pemuda sedang nongkrong nongkrong di sebuah bar. Seorang dari mereka itu sedang mengambil suatu jurusan atau apalah di sebuah perguruan tinggi, anak kuliahan, dan yang satunya lagi mengutak-utik gitarnya sekali sehari dan menganggap dirinya seorang musisi. Mereka sudah minum dua botol bir, dan mereka berencana untuk minum setidaknya dua botol lagi.
Yang anak kuliahan itu kebetulan lagi depresi karena dia sedang jatuh cinta dengan teman kosnya, tapi teman kosnya itu sudah punya pacar –yang lehernya berbulu– yang selalu menginap di kos-kosan mereka setiap malam, dan di pagi hari, ketika mereka tak sengaja ketemu di dapur, pacar gadis itu, memberikan wajah –kasihan–deh–lu– kepada si anak kuliahan itu, dan itu membuatnya makin depresi.

“Pindah ajalah,” pemuda yang menganggap dirinya musisi itu memberi nasehat kepadanya –musisi ini, memiliki pengalaman menghindari banyak konflik.

Tiba-tiba, di tengah-tengah percakapan, seseorang yang mabuk dengan rambut ekor kuda yang belum pernah mereka lihat sebelumnya, datang dan mengatakan pada si anak kuliahan jika ia berani bertaruh seratus shekel kalau ia dapat memasukkan temannya, si musisi itu, ke dalam botol.
Si anak kuliahan mengatakan ya dengan segera, karena, sungguh, taruhan itu terdengar sangat bodoh, dan dalam beberapa detik, si ekor kuda berhasil memasukkan si musisi ke dalam botol Carlsberg kosong.

Si anak kuliahan ini tidak punya banyak uang, tetapi taruhan tetap taruhan, dia mengambil seratus shekel, membayar, dan kemudian menatap dinding dan mengasihani diri sendiri.

Bilangin ke dia,” temannya berteriak dari botol. “Cepetan, sebelum dia cabut.”

“Bilangin apaan?” Si anak kuliahan bertanya.

“Keluarin aku dari botol ini sekarang, cepetan,” tetapi pada saat anak kuliahan itu menangkap maksudnya, si ekor kuda itu telah menghilang. Akhirnya ia membayar, membawa botol berisi sahabatnya itu, memanggil taksi, dan bersama-sama, mereka pergi mencari si ekor kuda. Satu hal yang pasti, bahwa si ekor kuda tidak terlihat seperti orang yang mabuk oleh sebab terlalu banyak minum; dia adalah seorang profesional.

Akhirnya mereka pergi dari bar ke bar. Dan di masing-masing bar, mereka minum lagi, jadi mereka tidak merasa buang-buang waktu. Si anak kuliahan menenggelamkan mereka dalam sekali teguk, dan semakin banyak dia minum, semakin dia merasa bersalah. Temannya di dalam botol minum melalui sedotan. Ini bukannya sok-sokan kalau ia punya banyak pilihan.

Jam lima pagi, ketika mereka menemukan si ekor kuda di sebuah bar dekat pantai, mereka berdua sedang mabuk mabuknya, dan si ekor kuda juga, dan ia merasa benar-benar menyesal tentang peristiwa botol itu. Segera, ia mengatakan ia menyesal dan mengeluarkan musisi itu dari botol. Ia benar-benar menyesal melupakan musisi itu di dalam botol, jadi ia membelikan minuman buat mereka, yang terakhir. Mereka berbicara sedikit, dan si ekor kuda mengatakan kepada mereka bahwa ia belajar trik botol itu dari seorang pria Finlandia yang ia temui di Thailand. Ternyata di Finlandia trik ini dianggap sebagai mainan anak anak. Dan sejak saat itu, setiap kali si ekor kuda pergi minum dan kehabisan uang, ia mendapatkannya dengan taruhan. Dan si ekor kuda bahkan mengajarkan mereka bagaimana melakukan trik memasukkan orang ke botol itu, saking enggak enaknya dia. Aslinya? Setelah kamu berhasil, kamu akan kagum betapa mudahnya melakukannya.

Pada saat si anak kuliahan pulang, matahari sudah mulai tinggi. Dan sebelum ia bahkan dapat mencoba untuk memasukkan kunci ke dalam lubangnya, pintu telah terbuka, dan si leher berbulu, berdiri di depannya, sudah mandi dan bercukur. Sebelum si leher berbulu menuruni tangga, ia melontarkan kepada teman kos pacarnya yang mabuk itu sebuah ekspresi yang seolah olah mengatakan: aku-tahu-kamu-pergi-keluar-untuk-mabuk-mabukan-karena-gadis-itu. Dan si anak kuliahan merangkak pelan ke kamarnya, mencoba untuk bisa mengintip teman kosnya -Sivan, itu namanya-tidur di bawah selimut di kamarnya dengan mulut setengah terbuka, seperti bayi. Dia punya jenis kecantikan spesial itu sekarang, tenang. Jenis kecantikan khusus yang hanya didapatkan orang orang ketika mereka sedang tidur, tetapi tidak semua dari mereka. Dan untuk beberapa saat, ia merasa seperti membawa gadis itu, entah bagaimana caranya, memasukkannya dalam botol dan menempatkannya di samping tempat tidurnya, seperti botol-botol pasir warna-warni yang dibawa orang orang ketika kembali dari Sinai. Seperti lampu kecil yang kamu jaga terus untuk anak-anak yang takut tidur sendirian dalam gelap.

*diterjemahkan dari cerpen Etgar Keret berjudul Bottle dalam kumpulan cerpennya The Nimrod Flipout. Terjemahan ini merupakan latihan pribadi dan kemungkinan banyak kesalahannya. Maklum pemula.

Comments

Popular posts from this blog

Sedikit Catatan Soal Penerbitan Munnu: Bocah dari Kashmir

Buku Buku Kaum Pecinta Alam

Resensi Film: Main Kayu ( Dokumenter tentang Ketidak adilan Kehutanan di Jawa)